biarkan [apa] adanya

oh nai, (suara mendayu-dayu)
matamu biru (habis berantem lagi ya?)
rambutmu orange (luntur ya cat baru kamu)

he he he.....

kujawab : "iya, skor = satu kosong, awas luh besok, kalo ketemu di jembatan"

anti-kemapanan.
dari pojok : "great!!! :of the stupid one."

...
lambat laun pikiran jadi rada kebal.
lagi giat-giatnya, ada aja yg tengil, usil.
maunya cari jati diri, malah dikatain enggak punya pendirian.
beginikah jadi orang dewasa. iya. kaleee? (ciliwung?)

mungkin bener kata tetangga, prilaku aku tidak realistis; tidak membumi;
namun sebenarnya, dalam kepalaku, sedang terjadi transformasi besar-besaran.
apa tuh?
aku enggak tahu! sekarang.
lah wong aku masih mencari jati diri.
kok kamu beda?
"berbedalah, jika itu lebih baik"


ibarat ulat, aku sekarang lagi rakus-rakusnya.
ya sorry, kalo banyak niru-niru "trend"
ada yg ngatain plagiator!,
entahlah, cuma aku lagi butuh banyak figur.

sahabat adalah cermin,
kita menemukan kendiri dalam mata mereka.
mungkin aku lebih menyukai mereka yg memuji,
daripada yg interupsi (koreksi)
padahal koreksi itu lebih membangun, tapi : sakit.

pikiran seperti parasut,
tidak berguna jika tidak terbuka

[desadadap.bintaro]